KPA.BLIPROV.GO.ID Untuk mengetahui kita terinfeksi HIV atau tidak, maka diawali dengan melaksanakan tes HIV. Ada berapakah jenis tes HIV tersebut ?
Dari berbagai sumber dijelaskan terdapat tiga jenis tes HIV, yaitu tes serologi, tes virologis dengan PCR, dan tes HIV antibodi-antigen. Untuk tes serologi dan tes virologis dengan PCR masih ada jenisnya lagi. Untuk detail lebih lengkapnya, dijelaskan di bawah ini.
- Tes serologi
Tes serologi terdiri atas tes cepat, tes ELISA, dan tes Western blot.
Tes cepat dilakukan pada jumlah sampel yang lebih sedikit dan waktu tunggu kurang dari 20 menit. Tes ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV-1 maupun 2.
Tes ELISA berfungsi mendeteksi antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2 yang dilakukan dengan ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay). Sampel darah dimasukkan ke cawan petri yang berisi antigen HIV. Jika darah mengandung antibodi terhadap HIV, darah akan mengikat antigen. Lalu, enzim akan ditambahkan ke cawan petri untuk mempercepat reaksi kimia. Jika isi cawan berubah warna, kemungkinan besar orang yang menjalani tes terinfeksi HIV. Untuk memastikannya, dokter akan menyarankan tes lanjutan dengan tes Western blot.
Tes Western blot adalah tes antibodi untuk konfirmasi pada kasus yang sulit. Jika hasilnya positif, akan muncul serangkaian pita yang menandakan adanya pengikatan spesifik antibodi terhadap protein virus HIV. Ini hanya dilakukan untuk menindaklanjuti skrining ELISA yang positif.
2.Tes virologis dengan PCR
Tes ini biasa dilakukan terhadap bayi yang baru dilahirkan oleh ibu yang positif mengidap HIV. Tes virologis dengan PCR memang dianjurkan untuk mendiagnosis anak yang berumur kurang dari 18 bulan.
Ada dua jenis tes virologis, yakni HIV DNA kualitatif (EID) dan HIV RNA kuantitatif.
Tes HIV DNA kualitatif berfungsi mendeteksi virus dan tidak bergantung pada keberadaan antibodi (kerap digunakan pada bayi).
Tes RNA kuantitatif mengambil sampel dari plasma darah. Tak cuma bayi, tes tersebut juga dapat digunakan untuk memantau terapi antiretroviral (ART) pada orang dewasa.
3.Tes HIV antibodi-antigen
Tes HIV satu ini mendeteksi antibodi terhadap HIV-1, HIV-2, dan protein p24. Protein p24 adalah bagian dari inti virus (antigen dari virus). Meski antibodi baru terbentuk berminggu-minggu setelahnya terjadinya infeksi, tetapi virus dan protein p24 sudah ada dalam darah. Sehingga, tes tersebut dapat mendeteksi dini infeksi infeksi.***TIM