KPA.BALIPROV.GO.ID. “Saya sangat mendukung terbentuknya Desa Peduli HIV&AIDS di Kelurahan Ubud. Ini merupakan langkah nyata kita untuk membangun dan menjaga reputasi Ubud dari hal-hal yang negatif. Dimana posisi tawar Ubud menjadi lebih baik, Ketika Desa Peduli HIV&AIDS ini terbentuk dan krama Ubud bisa hidup damai sejahtera serta terhindar dari isu-isu negatif yang tersebar di media sosial,” kata Ketua Yayasan Bina Wisata Ubud, Cokorda Gde Bayuputra Sukawati, ketika menerima kunjungan rombongan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, yang dipimpin Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, AA Ngr. Patria Nugraha, S.Sos, M.AP di ruang kerjanya Kamis 30 Juni 2022 lalu.

Lebih lanjut, Cokorda Gde Bayuputra Sukawati yang akrab dipanggil Cok Putra menyampaikan, Ubud sebagai destinasi pariwisata Bali yang terkenal di dunia dengan wisata budaya dan keindahan alamnya, akan sangat tercoreng apabila ada isu-isu yang negatif, seperti prostitusi, kriminal, aborsi, seks di luar nikah, HIV&AIDS dan narkoba di media sosial. Dan tentunya ini sangat berdampak pada warga Ubud yang menggantungkan kehidupannya di sektor pariwisata.

Oleh sebab itulah imbuh Cok Putra, Ubud sangat berkepentingan sekali dengan berita maupun wacana – wacana positif yang membangun dan menaikan reputasinya, sehingga wisatawan akan terus berdatangan.

“Dan saya bisa pastikan, saat ini warga Ubud sendiri harus memahami informasi yang benar terkait HIV&AIDS. Sehingga mereka perlu dibekali dengan pengetahuan yang benar tentang pencegahan HIV&AIDS. Juga bagaimana kita bisa mendidik warga untuk bijak menggunakan IT untuk hal-hal yang baik yang membanggakan Ubud secara terus menerus berkelanjutan,” katanya.

Bila itu telah dilakukan imbuh Cok Putra, melalui pembentukan Desa Peduli HIV&AIDS, maka  apapun bentuk godaan negatif seperti di aplikasi MiChat, Glidder, IG, FB, Twiter, dll. warga akan bisa mengatasi dan melindungi dirinya. Sehingga Ubud akan selalu menjadi destinasi wisata idaman yang selalu dibanjiri wisatawan, walau dibanjiri permasalahan juga, kita bisa mengatasinnya. Ubud home for everyone, under controlled safe and care for HIV&AIDS”.

Sementara itu, Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, A.A. Ngr Patria Nugraha mempertegas bahwa Program Desa Peduli HIV&AIDS merupakan pilot project di Kelurahan Ubud, guna mendukung program Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali di bidang Kesehatan, yaitu mengembangkan pelayanan promosi informasi pencegahan HIV&AIDS berbasis kecamatan guna membekali masyarakat dengan informasi pencegahan HIV&AIDS yang benar.

“Program Desa Peduli HIV&AIDS ini bertujuan melatih dan menyegarkan kembali pengetahuan pencegahan HIV&AIDS di kalangan kader posyandu yang ada di Kelurahan Ubud. Kenapa kader posyandu yang dilatih ? Karena mereka yang berhubungan langsung tiap bulannya dengan warga banjar utamanya ibu-ibu yang punya anak balita. Setelah mereka dilatih dan disegarkan kembali pengetahuannya dalam pencegahan HIV&AIDS diharapkan nanti mereka bisa menggetoktularkan pengetahuan tersebut di warga banjarnya” ujarnya.***Tim

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *