KPA.BALIPROV.GO.ID. Untuk meningkatkan koordinasi rutin dengan berbagai pihak stakeholder, Fasyankes, LSM, dan komunitas dalam program CSS-HR, Yayasan Kesehatan Bali (YAKEBA) mengadakan kegiatan BL-41 : Pertemuan Koordinasi Untuk Membangun Sistem Keberlangsungan Ketersediaan Logistik Obat (HIV-TB) yang diselenggarakan pada hari Rabu, 20 Juli 2022 di Warung Ciung Wanara, Jl. Ciung Wanara VI No.9B, Renon, Denpasar Selatan.
Pertemuan tersebut diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai perwakilan Lembaga multi-Stakeholder, termasuk Dinas Kesehatan Kota Denpasar, KPA Kota Denpasar, Layanan Kesehatan, LBH, dan LSM/NGO Komunitas.
Andro selaku Penanggung Jawab Kegiatan yang juga CBMF Officer YAKEBA, menuturkan, pertemuan yang dilaksanakan tersebut merupakan upaya pemenuhan hak bagi komunitas adalah ketersediaan logistik program seperti: kondom, lubrican, jarum suntik dan swab termasuk ketersediaan ARV di layanan, yang perlu dipantau
Andro juga menjelaskan, ketersediaan semua logistik tersebut adalah termasuk mekanisme distribusinya. Sehingga diharapkan proses ini akan menghasilkan data analisis ketersediaan logistik di setiap daerah.
“Oleh karenanya, diperlukan SDM yang dapat bekerja melakukan monitoring dan feedback atas ketersediaan logistik termasuk melakukan analisis sederhana kecukupan atau ketersediaan logistik pada tingkat distrik,”kata Andro.
Pertemuan ini difokuskan membahas mengenai upaya pemenuhan hak bagi komunitas dalam ketersediaan logistik program seperti : kondom, lubrican, jarum suntik dan swab termasuk ketersedian ARV di layanan termasuk mekanisme distribusinya sehingga diharapkan proses ini akan menghasilan data analisis ketersediaan logistik di setiap Daerah.
Dalam pertemuan tersebut juga diupdate isu terkait layanan & logistik yang paling menarik adalah mengenai ketersedian kondom yang sudah tidak ada di layanan.
Semua stakeholder menyampaikan berbagai masalah yang dialami di lapangan. Diantaranya KPA Kota Denpasar yang diwakili Sang Ayu Made Dwipayani menuturkan bahwa stok kondom terakhir sudah didistribusikan ke RS Sanglah, sudah habis. Dan saat ini, KPA Kota Denpasar sudah menganggarkannya pada tahun 2023.
UPTD Puskesmas II Kecamatan Denpasar Barat yang diwakili I Dewa Ayu Adelia Viviandari juga menjelaskan bahwa kondom program tidak ada, dan sudah bersurat. Denbar bisa mengakes kondom di program KB di Puskesmas.
Hal senada juga diucapkan Dewa Kadek Ari Sukmawan yang mewakili UPTD Puskesmas I Kecamatan Denpasar Timur dan UPTD Puskesmas IV Denpasar Selatan. Dimana lembaganya saat ini sedang mengakses dari program KB, bisa diakses jika masih ada.
Di sisi lain, Asih dari Yayasan Spirit Paramacitta, mengatakan bahwa karena kurangnya distribusi stok kondom saya menekankan pengunaan kondom secara mandiri kepada komunitas. ***Tim KPA