KPA.BALIPROV.GO.ID Menurut dr. I Gusti A Satriani Aryawangsa, dokter yang bertugas di Yayasan Kerti Praja Bali PreP singkatan dari Pre-Exposure Profilaksis. Ini adalah cara untuk melindungi diri dari penularan HIV dengan mengkonsumsi tablet sekali sehari setiap hari. Hal itu disampaikannya saat memaparkan capaaian Prep Yayasan Kerti Praja di Pertemuan Program PreP di Wilayah Kota Denpasar oleh Yayasan Gaya Dewata Bali di IBIS Hotel Jln. Teuku Umar Denpasar, Senin 12 Juni 2023.
Lebih lanjut, dr. Satriani menjelaskan PrEP tidak mencegah Anda dari infeksi lain yang bisa Anda dapatkan ketika berhubungan seks, sehingga penggunaan kondom sebagai pelindung masih sangat penting.
’PreP dianjurkan bagi orang yang berisiko tinggi terkena HIV. Kita semua berisiko tinggi jika Kita adalah pria yang melakukan anal seks dengan laki-laki lain dan tidak selalu menggunakan kondom, memiliki pasangan yang heteroseksual yang memiliki HIV dan Anda ingin memiliki bayi dan Kita adalah seorang pasangan, dimana pasangan Kita itu mengidap HIV, tetapi tidak minum obat HIV. Terlebih lagi jika Kita tidak selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan sendiri. Nah disinilah fungsi PreP, yaitu membantu menurunkan ke khawatiran tentang terinfeksi HIV,”katanya.
Dalam paparannya tersebut, dr. Satriani juga mengungkapkan PrEP bekerja sangat baik jika mengikuti anjuran dokter untuk meminumnya setiap hari. Dimana, harus mencoba untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari. Dalam aturan PreP, jika tidak mengikuti petunjuk dan tidak minum tablet setiap hari, Kemungkinan klien tidak mendapat perlindungan terhadap HIV.
“Khusus untuk waktu mengkonsumsi PreP, ini tergantung pada jenis seks masing-masing. Jika klien adalah pria yang berhubungan seks dengan laki-laki, maka klien akan terlindungi setelah mengkonsumsi PrEP setiap hari selama 7 hari. Jika klien seorang wanita, maka akan perlu untuk setiap hari selama 20 hari. Sebelumnya, Kita akan memberikan informasi serta petunjuk menggunakan PreP tersebut,” Kata dr Satriani.
Untuk Efek sampingnya, dr. Satriani menjelaskan bahwa tidak semua orang akan memiliki efek samping. Kebanyakan orang tidak akan mendapatkannya. “Efek samping bisa termasuk mual, pusing, sakit kepala, kelelahan, kram perut dan diare. Biasanya, ini berhenti setelah beberapa minggu,”katanya.
Khusus bagi klien calon Ibu atau remaja putri, ungkap dr. Satriani tidak perlu khawatir. Karena meskipun melaksanakan Program PreP, Jika mencoba untuk hamil dan pasangan yang telah terinfeksi HIV. Caranya adalah minum PrEP untuk melindungi diri sendiri dan bayi dari HIV.
“Untuk terlindung dari HIV, Klien harus minum PrEP setiap hari selama 20 hari. Dan sebelum klien dan pasangannya berhubungan seks tanpa kondom, maka Klien harus meminumnya setiap hari. Dan tentunya harus terus mengkonsumsi PrEP selama 30 hari setelah terakhir kali berhubungan seks tanpa kondom.Mengambil PrEP tidak akan menghentikan anda untuk bisa hamil,”tegasnya.
Di sisi lain, dr Satriani juga menjelaskan bahwa mereka yang distop menggunakan PreP apabila klien sudah positif HIV yang ditunjukkan dari hasil Tes VCT. Kemudian apabila klien selalu menggunakan Kondom saat berhubungan sek, juga apabila layanan yang ada di sekitar klien tidak ada program PreP.
“Bagi Klien yang menginginkan untuk mengikuti PreP baru, bisa dilakukan asalkan klien tidak positif HIV sesuai dengan hasil Tes VCTnya,”imbuh Dr Satriani.***TIM