
KPA.BALIPROV.GO.ID. “Untuk dapat memastikan capaian Viral Load (VL) HIV dengan optimal, telah disediakan akses pemeriksaan di 9 Kab/Kota baik mempergunakan mesin berkapasitas besar (Abbott) maupun mesin Tes Cepat Molekuler (TCM) dan juga penyediaan dana untuk kurir dalam pengiriman spesimen Viral Load. Oleh sebab itulah diperlukan koordinasi di antara pihak-pihak terkait, khususnya tenaga kesehatan dalam jejaringnya. Untuk itu nantinya akan disiapkan tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) Handal yang dilaksanakan melalui proses workshop Pemeriksaan VL HIV dan Transport Spesimen bagi layanan tes HIV, layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP), laboratorium pemeriksa VL HIV serta komunitas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes saat membuka acara Workshop HIV Viral Load Testing and Specimen Transportation di Hotel Grand Santhi, Jl. Patih Jelantik No.1, Dauh Puri Klod Denpasar, secara luring dan daring, Rabu 14 Mei 2025
Dr dr I Nyoman Gede Anom menegaskan, kegiatan Workshop hari ini tentu sebagai langkah awal yang bertujuan meningkatkan kapasitas Tim Pelayanan Kesehatan Baik dari Tim Dinas Kesehatan maupun dari Tim Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) dalam mendukung upaya mencapai target pemeriksaan Viral Load (VL) HIV. Yaitu 70% ODHIV yang sedang dalam pengobatan ART mendapatkan pemeriksaan Viral Load HIV di setiap Kabupaten/Kota,”
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu Rabu, 14 Mei 2025 sampai dengan Kamis 15 Mei 2025 menghadirkan Ns. Luh Putu Novi Artati, S.Kep, Konselor HIV-AIDS Puskesmas Kuta II Badung sebagai narasumber. Dan kegiatan ini dihadiri secara luring oleh 32 Direktur dan Pimpinan Puskesmas di Bali, juga secara daring dihadiri Kepala Dinas Kesehatan 8 kabupaten.
Dr dr I Nyoman Gede Anom juga menyampaikan, Pemerintah menetapkan pencapaian target Three Zero pada tahun 2030 untuk pengendalian epidemi HIV AIDS di Indonesia yang meliputi, zero infeksi HIV baru, zero kematian, serta zero diskriminasi. Ketiga target ini dapat dicapai dengan memantau status pengobatan Antiretroviral (ARV) pada ODHIV melalui pemeriksaan Viral Load.
“Sesuai Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit, Kementerian Kesehatan RI sebagai Principal Recipient GF-ATM dengan Dinas Kesehatan Provinsi sebagai Sub Recipient GF-ATM dalam pelaksanaan proyek Indonesia HIV Response “Eliminating the AIDS Epidemic in Indonesia by 2030” periode 2024 – 2026, yang mana disepakati target cakupan pemeriksaan Viral Load HIV tahun 2025 yaitu sebesar 38% dari target ODHIV on ART sampai dengan bulan Juni 2025 dan 70% sampai dengan bulan Desember 2025,”katanya.
Dr dr I Nyoman Gede Anom pun menambahkan, berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO), standar emas untuk pemantauan pengobatan ARV adalah pemeriksaan Viral Load (VL) HIV. Target ODHIV on ART diperiksa VL HIV sd Desember 2025 sebanyak 12.488 ODHIV dan realisasi ODHIV on ART diperiksa VL HIV periode Januari-Maret 2025 baru sekitar 2.134 ODHIV (17%). Data diatas menunjukkan masih terdapat tantangan dalam pemeriksaan Viral Load bagi semua ODHIV yang telah mendapatkan pengobatan ARV.***Tim.