KPA.BALIPROV.GO.ID. Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Forum Perangkat Daerah secara hibryd, Selasa 22 Pebruari 2023, lalu. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali No 848  Tahun 2023 tentang Penyampaian Rancangan Awal Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali  Bidang Kesehatan, tahun 2024 dan tindaklanjutnya. Acara dibuka langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr.dr I Nyoman Gede Anom, M.Kes dan diikuti Kelompok Ahli Pemerintah Provinsi Bali, Bappeda Bali, serta Instansi terkait.
Khusus Program Penanggulangan AIDS, Yuniambara, SIP dari Komisi Penanggulangan AIDS mengusulkan 3 hal strategis, yang harus menjadi perhatian Dinas Kesehatan dalam menyusun program terkait Penanggulangan AIDS. Diantaranya, mempertahankan predikat terbaik 1 pelayanan HIV AIDS dan IMS tingkat Nasional, dengan cara menggandeng LSM Peduli AIDS, PPTI dan Desa terkait.
“Untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi terbaik 1 Nasional tersebut, diperlukan beberapa strategi khusus, yaitu mengajak LSM Peduli AIDS, PPTI dan Desa setempat berkolaborasi dalam menjangkau pengidap HIV dan Penderita TBC. Sehingga bisa mencapai tujuan dari sasaran strategis Dinas Kesehatan tahun 2024,”katanya.
Selanjutnya, Dinas Kesehatan hendaknya menyikapi beberapa pengidap HIV AIDS yang akan pindah ke Bali, menikmati layanan terbaik tersebut. “Banyak sekali pengidap HIV AIDS di luar Bali yang mau pindah ke Bali untuk menerima pelayanan terbaik petugas layanan di Bali. Hal ini disebabkan pula oleh kondusivitas lingkungan yang ada di Bali cukup membantu pemulihan Kesehatan mereka. Oleh sebab itulah, Dinas Kesehatan harus mulai menyiapkan diri secara maksimal. Baik dari sisi tenaga layanan, perpindahan obat serta pencatatan bagi pengidap HIV AIDS tersebut.”katanya.
Yang terpenting lagi, pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan yang mengharapkan agar sebelum menikah, pasangan melakukan tes HIV. Ini menurut Yuniambara, harus dikoordinasikan dengan Majelis Desa Adat dan Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali.“Dinas Kesehatan harus mengundang serta mengajak Kerjasama Lembaga tersebut untuk merealisasikan program tersebut agar berjalan dengan baik,”katanya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Made Suwitra, SKM, M.Kes menerima masukan itu sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program Dinas Kesehatan tahun 2024. “Terima kasih atas masukan yang diberikan KPA Provinsi Bali, Kami akan gunakan sebagai pertimbangan dalam menyusn Program kerja tahun 2024,”katanya.
Sebelumnya, I Made Suwitra menyampaikan, ada  4 tujuan strategis Dinas Kesehatan tahun 2024. Diantaranya, menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan menurunnya prevalensi Stunting.
Lebih lanjut, Made Suwitra  pun menjelaskan, ada 3 sasaran strategis Program Kesehatan tahun 2024. Diantaranya adalah Pertama, meningkatnya sistem tata kelola perangkat daerah. Dimana indikatornya adalah Nilai Evaluasi Managemen Kinerja dan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan.

Sasaran Strategis Kedua adalah meningkatnya upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat, dengan indikator Persentase Desa UCI, Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, persentase kabupaten/kota yang mengembangkan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Mandiri.
Dan Sasaran Strategis ketiga menurut Suwitra adalah meningkat akses dan status Kesehatan Masyarakat, dengan indikator, persentase faskes yang terakreditasi, cakupan kepesertaan JKN, Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, persentase kabupaten/kota dengan ketersediaan obat esensial dan persentase fasilitas kesehatan yang memenuhi standar ketersediaan tenaga Kesehatan**Tim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *